Beranda | Artikel
Khutbah Jumat 4 Bulan Haram
Jumat, 19 Juli 2019

Khutbah Jumat 4 Bulan Haram ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor, pada Jum’at, 9 Dzul Qa’idah 1440 H / 12 Juli 2019 M.

Khutbah Pertama – Khutbah Jumat 4 Bulan Haram

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Hadirin sidang Jum’at yang Allah muliakan,

Dalam kesempatan yang mulia ini, khatib mengingatkan dan terus mengingatkan, marilah kita terus meningkatkan keimanan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita jaga keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena dengan dasar iman dan taqwa kepada Allah, Allah akan memberikan kebahagiaan kepada hambaNya di dunia dan di akhirat kelak. Dengan dasar iman dan taqwa kepada Allah, Allah akan selamatkan hambaNya dari api neraka dan Allah masukkan hambaNya ke surga.

Kita semua yakin dengan keyakinan yang sangat penuh -seyakin-yakinnya- bahwa diri kita tidak mungkin sanggup menahan panasnya api neraka.

Oleh karena itu, janganlah kita mati melainkan dalam keadaan Islam, janganlah kita meninggal melainkan dalam keadaan iman.

Dengan dasar iman dan taqwa kepada Allah, Allah akan mudahkan jalan hidup seorang hamba di atas muka bumi ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَن يَتَّقِ اللَّـهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا ﴿٢﴾ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, Allah akan memberikan jalan keluar dari kesempitannya dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. At-Talaq[65]: 2-3)

Hadirin sidang Jum’at yang Allah muliakan,

Allah Maha Pencipta, Allah Maha bijaksana dan Allah Maha mampu melakukan segala sesuatu. Al-Khaliq, Al-Hakim, Al-Qadir. Ini diantara nama Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah menciptakan sesuatu sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Dan Allah memilih dari hamba-hamba Allah dari apa yang Allah ciptakan dan memuliakannya dari sebagian yang lain sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Dibalik itu ada hikmah yang sangat besar sekali.

Di dalam Al-Qur’an surat Al-Qasas ayat 68 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ ۚ سُبْحَانَ اللَّـهِ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿٦٨﴾

Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya, sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. Al-Qasas[28]: 68)

Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan makhluk dan memilih dari makhluk-makhluk tersebut serta melebihkannya dari yang lainnya.

Seperti Allah menciptakan manusia dan Malaikat dan Allah pilih dari mereka para RasulNya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-Hajj ayat yang ke-75:

اللَّـهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ ﴿٧٥﴾

Allah memilih para RasulNya dari Malaikat dan dari manusia. Sesungguhnya Allah maha mendengar dan maha melihat.” (QS. Al-Hajj[22]: 75)

Allah Subhanahu wa Ta’ala -dengan kehendakNya dan dengan penuh hikmah- memilih sebagian makhlukNya dan mengangkatnya serta melebihkannya dari sebagian yang lain.

Seperti Allah pilih sebagian tempat di atas muka bumi ini dan Allah lebihkan daripada yang lain seperti Mekkah Mukaromah, Al-Masjidil Haram dan Masjid Nabi yang kita cintai Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Allah lebihkan dari yang lainnya.

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memilih beberapa waktu dan Allah lebihkan daripada yang lainnya. Seperti bulan Ramadhan dari berbulan-bulan yang lainnya. Dan di bulan tersebut ada satu malam yang Allah lebihkan dari malam-malam yang ada. Yakni lailatul qadar.

Hadirin sidang Jum’at yang Allah muliakan,

Diantara yang Allah lebihkan, yang Allah muliakan, yang Allah agungkan -dan kita juga diperintahkan untuk mengagungkannya- adalah bulan-bulan haram. Pada hari ini kita berada di awal bulan haram. Yakni bulan Dzulqa’dah, tepatnya tanggal 09 Dzulqa’dah.

Didalam surat At-Taubah, ayat yang ke-36, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّـهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّـهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ

Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hari Allah menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (empat bulan yang Allah sucikan dan agungkan). Itulah (ketetapan) agama Allah yang lurus, maka jangan sekali-kali kalian mendzalimi diri kalian dalam bulan-bulan tersebut.” (QS. At-Taubah[9]: 36)

Hadirin sidang Jum’at yang Allah muliakan,

Hal ini diperjelas oleh Nabi kita yang mulia ‘Alaihish Shalatu was Salam, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abi Bakrah Radhiyallahu ‘Anhu. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّه السَّماواتِ والأَرْضَ: السَّنةُ اثْنَا عَشَر شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُم: ثَلاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو الْقعْدة، وَذو الْحجَّةِ، والْمُحرَّمُ، وَرجُب مُضَر الَّذِي بَيْنَ جُمادَى وَشَعْبَانَ

“Sesungguhnya masa itu berputar sebagaimana keadaannya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan, di antaranya termasuk empat bulan haram: Tiga bulan berurutan; (11)Dzulqa’dah, (12)Dzulhijjah, (1)Muharram, dan Rajab Mudhar yang terdapat antara bulan Jumadal Tsaniah dan Sya’ban” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadirin sidang Jum’at yang Allah muliakan,

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat ke-36 tadi:

ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ

Yang demikian itu merupakan ketetapan agama Allah yang lurus.

Kemudian Allah mengingatkan kita:

فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ

Janganlah kalian mendzalimi diri-diri kalian di bulan-bulan tersebut.

Al-Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala berkata karena perbuatan dosa yang dilakukan diempat bulan ini lebih besar dosanya dari pada dibulan-bulan selainnya. Kemudian beliau berkata bahwa sebagaimana maksiat-maksiat apabila dilakukan di tanah suci Al-Haram, dia akan dilipatgandakan. Hal ini didasari dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَمَن يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُّذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ ﴿٢٥﴾

Barangsiapa yang memiliki keinginan untuk melakukan kejahatan dengan kedzaliman di dalam negeri haram, maka Kami akan rasakan kepadanya adzab yang pedih.” (QS. Al-Hajj[22]: 25)

Di ayat yang mulia ini, hadirin yang Allah muliakan.

“Di negeri haram”, orang yang baru memiliki keinginan untuk bermaksiat, untuk melakukan kejahatan, Allah ancam dengan adzab yang pedih. Oleh karena itu hendaknya kita menjaga diri dari sesuatu yang diagungkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan sampai kita melakukan perbuatan maksiat.

Kemudian Ibnu Katsir Rahimahullah berkata bahwa demikian pula lah dengan bulan-bulan haram. Didalam bulan-bulan haram itu dosa akan dilipatgandakan.

Hadirin sidang Jum’at yang Allah muliakan,

Inilah ketentuan dan ketetapan agama Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hendaknya kita mengagungkannya. Bukan karena mengikuti orang-orang jahiliyah, tapi karena mengikuti syariat agama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kaum jahiliyah juga mengagungkan bulan-bulan ini. Ketika ada pembunuh ayahnya di hadapannya, ia menahan amarahnya dan tidak bergerak, dia tidak membunuh pembunuh ayahnya karena menghormati bulan ini.

Mari kita mengagungkan bulan ini. Yaitu dengan menahan diri dari perbuatan maksiat. hal ini bukan karena mengikuti orang-orang jahiliyah, tetapi kita dalam rangka mengikuti syariat agama Allah yang besar.

ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ

Itulah ketetapan agama Allah yang lurus. Maka janganlah kalian mendzalimi diri-diri kalian di bulan-bulan tersebvt.

أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم

Khutbah kedua – Khutbah Jumat 4 Bulan Haram

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

Hadirin sidang Jum’at yang Allah muliakan,

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

 وَمَن يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللَّـهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ عِندَ رَبِّهِ

Barangsiapa yang mengagungkan apa-apa yang diagungkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala -apa-apa yang terhormat di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala-, maka itu lebih baiknya di sisi Rabbnya.” (QS. Al-Hajj[22]: 30)

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّـهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ

Barangsiapa yang mengagungkan syiar-syiar agama Allah, maka sesungguhnya itu muncul dari ketaqwaan hatinya.” (QS. Al-Hajj[22]: 32)

Hadirin yang Allah muliakan,

Dalam khutbah yang pertama, kita mengetahui didalam surat At-Taubah Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan kepada kita -mengabarkan kepada kita- bahwa ada empat bulan yang diagungkan. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala mewanti-wanti, melarang kita semua dari berbuat maksiat di bulan tersebut. Yang kita pun tahu bahwa perbuatan maksiat di bulan-bulan lain juga tidak boleh, itu diharamkan. Dan lebih ditekankan lagi di bulan-bulan ini.

Kita ingat dengan apa yang Allah firmankan:

 وَمَن يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللَّـهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ عِندَ رَبِّهِ

Barangsiapa yang mengagungkan apa-apa yang diagungkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala -apa-apa yang terhormat di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala-, maka itu lebih baiknya di sisi Rabbnya.” (QS. Al-Hajj[22]: 30)

Akhirnya, kita meminta kepada Allah, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kekuatan kepada kita untuk bisa mengamalkan perintah-perintahNya, untuk bisa mengisi hari-hari kita di atas muka bumi ini dengan amal shaleh, dengan ketaatan yang didasari dengan tauhid. Dan kita meminta agar Allah wafatkan kita dalam keadaan khusnul khotimah. Dan semoga Allah panjangkan kita dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita meminta kepada Allah agar Allah memberikan kekuatan untuk bisa mengamalkan perintah-perintahNya dan meninggalkan larangan-laranganNya.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

اللهم تقبل صيامنا وقيامنا و جميعا عباره يا رب العالمين

اللهم اصلح ولاه امور المسلمين في هذا البلد وفي سائر بلاد المسلمين يا رب العالمين اللهم انصر المسلمين في كل مكان يا رب العالمين اللهم واتوب علينا انك انت التواب الرحيم

عباد الله:

Download mp3 Khutbah Jumat 4 Bulan Haram

Jangan lupa untuk ikut membagikan link download khutbah Jum’at ini, kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau Google+ Anda. Semoga Allah membalas kebaikan Anda.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/47375-khutbah-jumat-4-bulan-haram/